Main Article Content

Abstract

Pengadaan tanah masih menjadi salah satu hambatan utama dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk proyek pinjaman luar negeri. Proses pengadaan tanah yang berlarut-larut menimbulkan berbagai konsekuensi yang tidak diharapkan seperti munculnya konflik di masyarakat, serta bertambahnya biaya dan waktu pelaksanaan proyek. Akibatnya, masyarakat tidak dapat segera menikmati hasil pembangunan proyek tersebut. Melalui metode penelitian kualitatif, artikel ini menganalisis sejauh mana pemerintah, terutama executing agency, melakukan mitigasi risiko terkait pengadaan tanah dan bagaimana mengatasi isu tersebut, serta sejauh mana regulasi terkait pengadaan tanah yang berlaku saat ini mampu mengatasi isu-isu pengadaan tanah. Temuan utama kajian ini antara lain masih lemahnya mitigasi risiko dan koordinasi antarinstansi dalam pengadaan tanah, serta kurang efektifnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi proyek. Oleh karena itu artikel ini merekomendasikan studi yang lebih komprehensif untuk memitigasi risiko dan mencegah konflik terkait pengadaan lahan, dengan melibatkan masyarakat terdampak, jauh sebelum proses pengadaan tanah dilaksanakan.

Keywords

pengadaan tanah proyek infrastruktur pinjaman luar negeri monitoring dan evaluasi proyek regulasi mitigasi risiko

Article Details

How to Cite
Kusmalawati, D. (2024). Pengadaan Tanah dalam Proyek-Proyek Pinjaman Luar Negeri Sektor Infrastruktur. Bappenas Working Papers, 7(1), 45 - 71. https://doi.org/10.47266/bwp.v7i1.308

References

  1. Alterman, R. et. al. (2010). Takings International: A comparative perspective on land use regulations and compensation rights. Chicago: ABA Publishing
  2. Altes, W.K.K. (2014). Taking planning seriously: Compulsory purchase for urban planning in the Netherlands. Cities, 41, 71-80
  3. Anggraeni, R. (2020). Cerita Bos Jasa Marga Soal Lamanya Proses Verifikasi Pengadaan tanah. Sindonews.com. Diambil dari https://ekbis.sindonews.com/read/86294/34/cerita-bos-jasa-marga-soal-lamanya-proses-verifikasi-pembebasan-tanah-1593518799
  4. Azuela, A. & Herrera-Martín, C. (2009). Taking land around the world: International trends in expropriation for urban and infrastructure projects. Dalam Urban land markets: improving land management for successful urbanization. S.V. Lall, B. Yuen, J.J. Helluin (eds), London: Springer.
  5. Daton, Z.D. & Belarminus, R. (1 April 2023). Silang Sengkarut Ganti Rugi Lahan Warga di IKN.... Kompas.com. Diakses dari https://regional.kompas.com/read/2023/04/01/094615978/silang-sengkarut-ganti-rugi-lahan-warga-di-ikn?page=all
  6. Davidson, J.S. (2015). Indonesia's Changing Political Economy. Cambridge University Press
  7. Firman, T. (2004). Major issues in Indonesia’s urban land development. Land Use Policy, 21, p. 347–355
  8. Hobma, F. & Wijting, W. (2007). Land-use planning and the right to compensation in the Netherlands. Washington University Global Studies Law Review. Vol. 6 (1).
  9. Holtslag-Broekhof, S.M., van Marwijk, R., Beunen, R., & Wiskerke, J.S.C. (2016). Perceived (In)justice of Public Land Acquisition. Journal of Agricultural and Environmental Ethics, 29, 167-184.
  10. Ismail, M. & Omar, I. (2009). Kotaka’s Model in land acquisition for infrastructure provision in Malaysia. Journal of Financial Management of Property and Construction. 14(3).
  11. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2015) Final Report: Review Feasibility Study of Development Plan of Cileunyi-Sumedang-Dawuang Toll Road, Fiscal Year of 2015.
  12. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2016). Report of the Implementation of Cisumdawu Toll Road Project Phase I. Paparan Project Manager of the Implementation of Cisumdawu Toll Road Project.
  13. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2020). Informasi Kegiatan Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan. Paparan Satuan Kerja Pelaksana JBH Cisumdawu Cisumdawu Phase III, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI, Direktorat Jenderal Bina Marga.
  14. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2023). Project Completion Report of Toll Road Development of Cileunyi-Sumedang-Dawuan (CISUMDAWU) Phase II.
  15. Kusmalawati, D. (2020). Governance process in the implementation of land acquisition plan for infrastructure development in Indonesia. PhD Thesis. The University of Queensland.
  16. Larbi, W.O., Antwi, A., & Olomolaiye, P. (2004). Compulsory land acquisition in Ghana— policy and praxis. Land Use Policy, 21(2), 115-127.
  17. Lindsay, J., Deininger, K., & Hilhorst, T. (2017). Compulsory land acquisition in developing countries: Shifting paradigm or entrenched legacy? dalam Eminent Domain: A Comparative Perspective (pp. 118–155). Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/9781316822685.006
  18. Mahalingam, A. & Vyas, A. (2011). Comparative evaluation of land acquisition and compensation processes across the world. Economic & Political Weekly. Vol. XLVI (32).
  19. Palmer, D., Friscka, S., Wehrmann, B. (2009). Towards Improved Land Governance. Land Tenure. Working Paper 11. FAO and UN Human Settlements Programme. http://www.fao.org/3/a-ak999e.pdf
  20. Pambagio, A. (2019). Ribetnya Pembiayaan Proyek Strategis Nasional. detiknews. Diambil dari https://news.detik.com/kolom/d-4492596/ribetnya-pembiayaan-proyek-strategis-nasional
  21. Potsiou, C. & Basiouka, S. (2012) Security of ownership versus public benefit: a case study for land taking for infrastructure in Greece, as an EU member state, Survey Review, 44:325, 111-123, DOI: 10.1179/1752270611Y.0000000013
  22. Rivai, B. (2018). 51 Makam di Proyek Bendungan Karian Mau Dipindah, 4 Keramat. detikfinance. Diakses dari https://finance.detik.com/infrastruktur/d-3827924/51-makam-di-proyek-bendungan-karian-mau-dipindah-4-keramat
  23. Sarkar, S. (2015). Mechanism design for land acquisition. Publication. Diakses dari DOI:10.13140/RG.2.1.2257.5123
  24. Surono, A. (2018, August 21). Masalah 'klasik' inilah yang bikin Indonesia kalah pesat dibanding Malaysia dalam pembangunan jalan tol. Intisari online. Diakses dari https://intisari.grid.id/read/03923041/masalah-klasik-inilah-yang-bikin-indonesia-kalah-pesat-dibanding-malaysia-dalam-pembangunan-jalan-tol?page=all
  25. Ulya, F.N. (30 Juli 2021). Nilai pengadaan lahan tol Cisumdawu sentuh Rp 2,14 triliun. Kompas.co. Diakses dari https://money.kompas.com/read/2021/07/30/151500026/nilai-pengadaan-lahan-tol-cisumdawu-sentuh-rp-2-14-triliun
  26. World Bank. (2023). Vietnam's Economic Growth Slows Due to Global Headwinds and Internal Constraints. Siaran Pers pada 10 Agustus 10, 2023. Diakses dari https://www.worldbank.org/en/news/press-release/2023/08/10/vietnam-s-economic-growth-slows-due-to-global-headwinds-and-internal-constraints#:~:text=The%20report%20shows%20that%20Vietnam's,2024%20and%206.0%25%20in%202025.
  27. Zaman, M. (2002). Resettlement and development in Indonesia. Journal of Contemporary Asia, Vol. 32 No. 2.