Main Article Content

Abstract

Di tengah pandemi Covid-19 dalam tahun 2020, kinerja pembangunan sektor energi bervariasi.  Konsumsi energi, baik BBM, maupun listrik menurun terutama karena pembatasan kegiatan transportasi dan produksi industri (termasuk UMKM).  Produksi energi primer seperti minyak bumi, gas bumi, dan batubara juga menurun atau di bawah target karena terganggunya sistem logistik dan rantai pasok. Investasi di sektor energi menurun, subsidi energi meningkat. Walaupun produksi dan konsumsi energi menurun, namun sumbangan energi kepada pendapatan negara tahun 2020 lebih besar daripada yang ditargetkan.  Tahun 2020 menunjukkan perkembangan menggembirakan dalam peningkatan rasio elektrifikasi, sebaran program “BBM Satu Harga”, dan peningkatan jumlah rumah tangga yang tersambung aliran gas bumi.  Pemanfaatan energi terbarukan dalam pembangkitan listrik dan bio-diesel meningkat, namun pangsa energi terbarukan dalam bauran energi nasional masih rendah untuk dapat mencapai target 23 persen pada tahun 2025.

Keywords

Kinerja Pembangunan Kebijakan Sektor Energi Covid-19

Article Details

Author Biographies

Hanan Nugroho, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Hanan Nugroho adalah Perencana Ahli Utama di Kementerian PPN/Bappenas

Muhyiddin Muhyiddin, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI

Muhyiddin adalah Perencana Ahli Madya di Pusat Analisis Kebijakan dan Kinerja, Kementerian PPN/Bappenas RI

How to Cite
Nugroho, H., & Muhyiddin, M. (2021). Menurun dan Meningkat, Maju Namun Belum Cukup: Kinerja Pembangunan Sektor Energi di Tengah Pandemi Covid-19 Tahun 2020. Bappenas Working Papers, 4(1), 1-12. https://doi.org/10.47266/bwp.v4i1.95

References

  1. Bappenas. (2021a). Laporan Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia: Triwulan IV Tahun 2020, Kedeputian Bidang Ekonomi, Kemeterian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Jakarta.
  2. Bappenas. (2021b). Studi Pembelajaran Penangan Covid-19, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Jakarta.
  3. Bappenas. (2021c). Proyeksi Covid-19 di Indonesia, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Jakarta.
  4. BPS. (2020). Ekonomi Indonesia 2020 Turun sebesar 2,07 Persen (c-to-c), https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/02/05/1811/ekonomi-indonesia-2020-turun-sebesar-2-07-persen.
  5. M Ikhsan Modjo. (2020). Memetakan Jalan Penguatan Ekonomi Pasca Pandemi. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 103-116. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.117
  6. Nugroho, H. (2020). Pandemi Covid-19: Tinjau ulang kebijakan mengenai PETI (Pertambangan Tanpa Izin) di Indonesia. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 117-125.
  7. Nugroho, H. (2020). Seberapa Desar Dampak Covid-19 Terhadap Industri Pertambangan dan Energi? Analisis Tanggap Cepat dan Usulan Kebijakan untuk Indonesia. Institute Development & Energy Economics.
  8. Nur Laila Widyastuti, & Nugroho, H. (2020). Dampak Covid-19 terhadap Industri Minyak dan Gas Bumi: Rekomendasi Kebijakan untuk Indonesia. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 166-176. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.116
  9. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2021). Capaian Kinerja 2020 dan Program 2021. Kementerian ESDM, Jakarta.